Alkisah
disalahsatu daerah di jawa barat, ini merupakan Kisah Seorang Ibu dan Kehidupan Anaknya yang saya tahu dia adalah seorang ibu dengan
satu orang anak perempuan yang manis dan cantik. Tak heran jika seorang anak
terlahir dengan paras yang cantik jika paras dari orangtuanya pun sempurna.
Pada waktu itu anak tersebut usianya satu tahun lebih muda dari saya. Kemudian
dari situlah rantai kehidupan ibu tersebut saya saksikan.
Singkat
saja, pada waktu anak tersebut duduk di bangku Sekolah Dasar yang kebetulan
satu sekolah bersama saya, dia termasuk siswi yang berprestasi disekolahnya
karena dia selalu mendapat rangking yang bagus. Dia pun terlihat aktif dalam
extra kurikuler seperti Pramuka dll.
Cerita yang
saya tahu bahwa, pada saat itu dia hanya tinggal bersama ibunya, karena
orangtua mereka telah bercerai sejak lama. Kita sebut saja anak itu bernama
Nina. Selain dia tinggal bersama ibunya, dia pun sangat apet kepada neneknya
dari ibu. Seorang nenek yang kala itu adalah seorang yang suka masak disetiap
acara hajatan warga, dan nina pun kerap ikut ke lokasi hajatan bersama nenek,
walau hanya sekedar bermain dan menemukan teman baru disana.
Sudah
merupakan tradisi dikampung saya kala itu, jika ada warga yang sedang menggelar
acara hajatan, pasti para tetangga banyak yang berdatangan diluar jam
penerimaan tamu, mereka saling bercanda, bergurau, dan saling membawa anggota
keluarganya khususnya bagi mereka yang memiliki anak masih kecil. Dan disitulah
kesempatan nina untuk mendapatkan kawan baru.
Singkat
cerita, sang nenek pun jatuh sakit, sehingga tidak bisa lagi memenuhi panggilan
dari warga yang membutuhkanya untuk membantu pada acara hajatan mereka. Ketika
sang nenek jatuh sakit, nina pun bersama ibunya merawat nenek tersebut,
tentunya dibantu juga dengan sanak keluarga yang lain. Setelah kesehatan sang
nenek berangsur membaik, namun dikarenakan usia nenek sudah renta, sehingga
pihak keluargapun tidak mengijinkannya untuk bekerja sebagai tukang masak lagi.
Dan akhirnya nenek pun hari-harinya hanya dihabiskan dirumah saja.
Ketika itu
terdengar kabar bahwa ibunya nina pun telah menikah lagi bersama orang diluar
daerah kami. Kemudian nina pun tak lama memiliki seorang adik. Pada kala itu
ibunya nina melahirkan anak yang fisiknya kurang sempurna, selain itu juga pada
waktu itu bayinya terlahi prematur. Mungkin karena prematur itulah sehingga
fisik dari adiknya nina sangatlah lemah. Dan sudah merupakan rencanaNya lah
sehingga akhirnya adiknya nina pun meninggal dunia di usia yang masih bayi kala
itu.
Setahun
mungkin telah terlewati, ibunya nina pun akhirnya kembali dikaruniai seorang
anak laki-laki, yang alhamdulillah dengan fisik yang sempurna. Sehingga, sang
ayah tiri nina pun terlihat gembira menyambut kelahiran putra pertamanya
tersebut.
Pada satu
ketika, nina pun akhirnya selesai sekolah dibangku Sekolah Dasar. Dengan alasan
yang mungkin agak tidak masuk akal, akhirnya nina memutuskan untuk tidak
melanjutkan sekolahnya ke bangku SMP kala itu karena dengan alasan nina lebih
memilih menikah dengan pemuda yang sudah dikenalnya kala itu. Pihak keluargapun
terlihat kaget dengan keputusan nina, apalagi ayah kandung nina yang ketika itu
adalah seorang security pada sebuah perusahaan, terlihat kaget dan sedikit
kurang menerima dengan keputusan nina.
Ayah
kandung nina yang bersedia membiayai semua pendidikan nina, namun justru nina
nya lah yang tidak menginginkan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang yang lebih
tinggi. Dan akhirnya, nina pun menikah dengan seorang pemuda yang mungkin kala
itu adalah seorang karyawan pada perusahaan swasta. Nina pun menikah dan dia
hanya lulusan dari Sekolah Dasar.
Kini, masa remaja
nina pun ia habiskan bersama suaminya. Pada awal pernikahan seperti pengantin
baru pada umumnya merekapun hidup bahagia, sampai mereka dikaruniai seorang
putra pun kehidupan nina terlihat tanpa halangan dan rintangan. Namun, yang
namanya jodoh bukanlah kita yang mengatur. Rumah tangga nina pun akhirnya
kandas tanpa memikirkan betapa lucunya putra mereka, atau tanpa terfikir
sedikitpun bagaimana putra mereka kelak jika mereka bercerai.
Akhirnya nina
pun telah menjadi seorang janda pada usia yang sangat muda. Tampaknya cerita
lain pun menghampiri kehidupan rumah tangga ibunya nina. Ibunya nina yang sudah
terlihat bahagia dengan suami keduanya tersebut akhirnyapun berakhir
dikarenakan ayah tiri nina terkena serangan jantung secara tiba-tiba dan akhirnya
meninggal dunia dengan meninggalkan seorang istri dan seorang anak laki-lakinya
tersebut.
Keluarga besar
nina beserta famili merasa iba melihat rentetan kejadian yang menimpa sodaranya
tersebut, yakni nina dan ibunya. Termasuk neneknya yang kala itu sudah terlihat
sangat tua renta terpaksa menyaksikan kehidupan rumahtangga dari anak dan
cucunya tersebut yang begitu tidak terlihat bahagia. Sang nenek pun perlahan
sakit mungkin disamping karena usianya yang sudah semakin tua, mungkin juga
karena terfikirkan oleh nasib dari anak cucunya.
Setelah sekian
lama sang nenek jatuh sakit, akhirnya nenek tersebut meninggal dunia pada usia
yang sudah udzur. Cerita pun berlanjut, kala itu ibunya nina yang berstatus
janda kerap kali mendapat cibiran dari warga sekitar ataupun diluar tempat kami
tinggal, karena paras dari ibunya nina yang memang msih terlihat cantik, tak
jarang banyak lelaki yang ingin menjadikannya istri baik dari lelaki yang belum
beristri ataupun lelaki yang sudah beristri. Makanya banyak kaum ibu yang
membenci dirinya karena mungkin takut suami mereka jatuh hati kepada ibunya
nina tersebut.
Sekali lagi,
jodoh adalah ditangan Tuhan sekuat apapun kita berusaha tetap Dia lah yang
menentukan. Seorang yang memiliki harta berlimpah namun sudah berusia tua pun
pernah berniat untuk memperistri ibunya nina, namun ibunya nina menolak dengan
alasan usia mereka terpaut jauh. Itulah jodoh, seperti yang para tetangga saya
sayangkan “seandainya dulu dia mau dinikahi, pasti sekarangpun sudah menjadi
haji dan hajah”. Itulah petikan kalimat dari para tetangga yang telah
menyayangkan keputusan ibunya nina untuk menikah dengan lelaki kaya tersebut,
dan memilih lelaki tampan yang usianya sama dengannya.
Mereka pun
akhirnya menjadi suami istri, dan kini nina dan adik tirinya itu pun telah
memiliki ayah tiri baru. Seorang boss sayuran, itulah panggilan untuk ayah tiri
nina dan adiknya yang saya dengar kala itu. Karena sering memperolah barang
dagangannya bukan dari daerah sini saja, sehingga merekapun memutuskan untuk
pindah ke tempat lain. Sebut saja tempatnya jakarta, karena kala itu saya
dengar mereka kini di jakarta beserta nina. Sedangkan adiknya nina lebih
memilih tinggal bersama sanak famili yang ada disini.
Kisah mereka
lama tak terdengar, hingga satu ketika nina kembali ke daerah kami dan kembali
menetap disini. Sedangkan ibunya dan ayah tiri nina memutuskan tinggal diluar
daerah kami. Nina yang kala itupun seorang janda, seperti ibunya yang ia pun
memiliki paras yang cantik. Sehingga, banyak pemuda yang menaruh hati dan
berniat untuk menjadikannya istri.
Karena usia
nina kala itu masih sangat muda, jika ia sekoalah mungkin kala itu baru kelas 2
SMA. Pada kala itu nina pun kembali bertemu dengan pacar lamanya ketika dia
dulu dibangku SD, remaja tersebut waktu itu masih sekolah SMA. Mereka menjalin
kasih, bolos sekolah pun remaja tersebut lakukan mungkin demi untuk bertemu
dengan nina. Keluarga remaja itu yang terhitung berasal dari keluarga
terpandang, tidak menyetujui hubungan anaknya bersama nina. Namun, itulah
cinta, mereka berdua tetap menjalin kasih walau tanpa restu dari orangtua
kekasih nina.
Singkat cerita,
mereka berdua yang kala itu sedang hangat-hangatnya menjalin kasih. Mereka kerap
kali bepergian entah kemana yang mereka inginkan tanpa sepengetahuan keluarga
masing-masing.
Hal yang
tidak diduga, mereka berdua mengalami kecelakaan sepeda motor. Pada waktu itu,
kondisi nina yang terlihat lebih parah dari kekasihnya tersebut, kaki nina
patah kala itu, sedangkan kekasihnya terlihat hanya lebam pada sedikit lengan
dan bagian tubuh lainnya. Setelah nina dirawat dirumah sakit, akhirnya pihak
keluarga memutuskan untuk membawanya pulang dan dirawat secara tradisional oleh
keluarga dan tentunya melibatkan ahli tulang.
Ibunya nina
yang kala itu berada diluar daerah kami pun, akhinya mengunjungi nina walau
hanya sebentar dengan alasan dia tidak bisa lama karena dirumahnya sedang sibuk
bersama suaminya menjalankan bisnis yang mereka kelola saat itu. Hingga akhirnya
hanya sanak saudara nina lah yang sepenuhnya mengurus nina dan membiayai
pengobatan nina sampai sembuh, dan dari keluarga kekasih nina pun sedikit
membantu masalah biaya pengobatan nina.
Hal yang
tidak diduga pun akhirnya terjadi, nina yang kala itu sedang dalam masa
penyembuhan, ternyata diketahui nina sedang berbadan dua alias hamil. Nina hamil
oleh kekasinya yang masih duduk dibangku sekolah tersebut, tentunya diluar
pernikahan. Keluarga kedua belah pihak kembali terkejut, apalagi dari keluarga
kekasih nina yang sangat menyayangkan karena anaknya tersebut belum lulus
disekolah SMA nya.
Keluarga dari
kekasih nina terpaksa menghilangkan keegoisannya dalam menentang hubungan
anaknya tersebut. Demi anaknya yang kala itu bersih keras ingin menikahi nina,
akhirnya keluarga pun resmi menikahkan mereka berdua. Tentunya dengan
sepengetahuan orangtua kandung nina juga dan atas restu kedua belah pihak.
Nina kini
meiliki suami dari keluarga yang berada meskipun suaminya sendiri belum
memiliki pekerjaan karena sekolah SMA saja dia tidak selesai. Sekian lama
mereka menjalin hibungan sebagai suami istri, bahkan telah dikaruniai 2 orang
anak dari suami keduanya tersebut. Sehingga kini, nina memiliki 3 orang anak, 1
anak dari suami pertamanya yang kini tinggal bersama keluarga mantan suami
pertamanya dan 2 anak dari suami keduanya yang sekarang.
Pada saat
itu, kehidupan nina pun terlihat baik dan tanpa ada kabar yang tidak mengenakan
tentang nina. Namun, setelah sekian lama terdengar kabar dari ibunya nina yang
hidup berdua bersama suaminya tersebut, tiba-tiba terdengar kabar ibunya nina
telah meninggal dan pihak keluarga diminta menyediakan jemputan agar jenazah
ibunya nina bisa dimakamkan disini karena suaminya tidak punya cukup dana untuk
membiayai transportasi dan biaya lainnya.
Pihak keluarga
akhirnya menjeput jenazah ibunya nina dan memakamkannya didaerah kami kala itu.
Meskipun nina terlihat begitu terkejut mendengar kabar tentang ibunya, namun
nina dipaksa harus sabar oleh keadaan dan akhirnya nina pun terlihat sabar dan
pasrah menghadapi apa yang terjadi dengan ibunya. Mungkin kala itu, nina
sangatlah tahu bagaimana kondisi ibunya dan kondisi perekonomian mereka sewaktu
tinggal diluar daerah, sehingga nina dan sangat begitu bisa menerima semua
kejadia ini. Begitu pula dengan adiknya
nina.
Kini, nina
hidup tanpa seorang ibu, ayah nina terdengar kabar masih ada, namun dia tinggal
bersama istri dan anaknya diluar daerah kami. Sesekali nina dan ayahnya pun
sering saling memberikan kabar walau tak sesering ayah dan anak pada umumnya,
karena ayahnya nina pun sudah memiliki tanggungan yang lain.
Nina yang
memiliki suami tanpa pekerjaan, walaupun memiliki mertua yang berada, namun
mungkin semua itu bukanlah hal yang bisa dijadikan panutan, karena nina pun sudah
memiliki 2 orang anak. Sehingga merasa tidak enak jika harus terus menerus
meminta uang kepada mertuanya. Akhirnya, nina pun memutuskan untuk mencari
kerja sendiri dengan melamar pada pabrik-pabrik daerah sekitar yang tentunya
pabrik yang bisa menerima lulusan seorang Sekolah Dasar.
Akhirnya nina
pun bekerja disalahsatu perusahaan tersebut dengan gaji dibawah 2juta perbulan.
Hari-hari nina lalui, bekerja dengan sistem shift yang terkadang masuk pagi,
siang, bahkan malam sesuai jadwal yang diberiakan oleh pabrik tersebut. Nina merasa
ikhlas, karena itu semua dia lakukan demi anak-anaknya semata.
Akhirnya nina
pun mengenal dunia luar, teman-teman nina sebagian besar berasal dari luar
daerah. Beragam tipe teman nina yang yang ditemui. Pabrik tersebut lumayan
besar, karyawannya lumayan banyak, terdapat laki-laki dan perempuan dipabrik
tersebut. Berbagai kalangan yang nina temui dari karyawan/karyawati biasa
sampai atasan yang berpengaruh di pabrik tersebut.
Nina yang
dari kecil terlihat memiliki paras yang cantik, nina yang berani mencari nafkah
untuk anak-anaknya, namun nina hanyalah manusia biasa. Nina yang melihat dan
menerima perlakuan yang tentunya yang jarang dia dapatkan dari suaminya ataupun
keluarganya, sehingga nina tergoda dengan rayuan dan ajakan dari seorang pria
berkedudukan di perusahaan tersebut, yang pria tersebut memang menyukai nina,
bersimpati melihat kerjakeras nina dan bersedia menikahi nina tentunya jika
nina sudah tidak menjadi istri orang lain.
Dan akhirnya,
kehidupan rumahtangga nina dan suaminya tersebut kembali kandas. Dengan berat
hati suami nina menceraikan nina, dengan syarat nina tidak boleh membawa kedua
anaknya tersebut. Dengan penuh kesal dan emosi suami nina menceraikan nina, hingga
akhirnya merekapun resmi bercerai.
Kembali nina
berstatus janda, namun tak lama ia pun dinikahi oleh pria yang nina sukai
tersebut. Mereka menikah walau tersiar kabar ternyata laki-laki tersebut telah
memiliki istri, dan nina dijadikan istri keduanya. Dan kini terdengar kabar
nina tinggal bersama suaminya di sebuah rumah kontrakan dan sejauh ini belum
dikaruniai anak.
Itulah sedikit Kisah Seorang Ibu dan Kehidupan Anaknya, semoga bisa menjadi pelajaran buat kita semua atas semua kejadian yang menimpa nina dan keluarganya. tunggu kisah berikutnya hanya di coretanku1985.blogspot.com
bagus ceritanya dan banyak pelajaran yang di dapat ..
BalasHapus