Pernah saya
melihat dan menyaksikan sendiri kuasaNya, pada kisah seorang bapak yang sering
mengucapkan sumpah serapah pada keturunannya. Pada saat itu, saya menyaksikan
sendiri ketika bapak tersebut marah kepada putrinya sehingga berkata seolah dia
berjanji bahwa dia tidak akan pernah memakan apapun yang berasal dari putrinya
tersebut.
Awal ceritanya,
pada saat itu, bapak tersebut sedang melakukan pengecatan tembok rumahnya. Lalu,
pada siang hari dikampung saya terkadang ada ibu-ibu yang jualan makanan
keliling. Sehingga pada saat tersebut sang putri dari bapak tersebut
membelinya.
Ketika sang
putri membeli makanan tersebut, karena dia merasa tidak cukup uang untuk
membeli lebih dari satu, yang tentunya untuk bapaknya tersebut. Akhirnya sang
putri pun hanya membeli satu bungkus saja dan tanpa menawarkan pada bapaknya.
Namun,
bapaknya tersebut tiba-tiba menghampiri putrinya dalam kondisi tangan kotor dan
penuh dengan kotoran-kotoran bekas cat yang menempel. Lalu, sang putri tersebut
memperingati bapaknya agar memakai sendok. Namun bapaknya marah dan sumpah
itulah yang keluar dari mulutnya. Bapak tersebut berjanji tidak akan memakan
apapun yang berasal dari putrinya atau disajikan oleh putrinya tersebut.
Putrinya pun
menangis dan menyesal telah berkata seperti itu terhadap bapaknya, karena
menurutnya ucapannya tidaklah bernada marah apalagi kasar kepada bapaknya. Namun
bapak tersebut telah salah mengartikannya. Putrinya pun menyesal dan selalu
mengingat perkataan bapaknya tersebut.
Hari-hari
yang dilalui bapak sama anak tersebut terlihat dingin tanpa ada seorang pun
yang mendamaikannya. Bahkan sang ibu pun tampak tidak terlihat mendamaikan
karena mungkin telah mengetahui bagaimana watak dari suaminya tersebut. Baca juga
Perasaan Seorang Ibu.
Entah siapa
yang sebenarnya berdosa atas masalah ini, karena mungkin masing-masing merasa
benar. Begitulah konflik kadang tak mengenal keluarga, kerabat, bahkan siapapun
dan semua pun pasti pernah mengalaminya. Namun semua itu tergantung cara kita
masing-masing menyikapinya.
Waktu pun
berlalu sang bapak dan anak tersebut masih terlihat garing dan seakan sungkan
satu sama lain. Sang bapak terlihat kembali seperti biasa walaupun satu sama
lain belum terlihat saling meminta maaf dan memaafkan. Sang bapak yang sudah
terbiasa memakan apapun yang disediakan putrinya, akhirnya kembali dia lakukan.
Entah apakah
yang terjadi dan tidak begitu jelas penyebabnya, akhirnya bapak tersebut tiba-tiba
jatuh sakit. Bahkan sakit yang diderita pun terlihat begitu aneh, bibirnya terkunci dan lidahnya membengkak. Ketika
itu, semua keluarga terlihat panik. Maklum dikampung, dari pengobatan alternatif
hingga medis pun telah dilakukan, namun tapna ada perubahan yang berati.
Pada saat
itu, sang bapak yang hanya memiliki satu oran putri, tentu hanya putrinya lah
yang senantiasa mengurusi sewaktu bapaknya sakit. Pada saat itu, sang bapak
belum menyadari mungkin akibat dari ucapannya lah sehingga dia terjangkit
penyakit aneh seperti itu.
Putrinya pun
dengan ikhlas selalu mengurusi bapaknya, tanpa memikirkan kejadian masa lalu
yang selalu dia terima hanyalah cacian dan sumpah serapah dari mulut ayah
kandungnya sendiri.
Akhirnya,
berkat pertolonganNya serta kerja keras dan doa dari seluruh keluarga, akhirnya
melalui pengobatan alternatif akhirnya bapak tersebut perlahan sembuh. Lidahnya
yang bengkak pun perlahan kembali seperti semula, sehingga asupan makanan pun
kembali bisa dimasukan lewat mulut, karena sebelumnya asupan makananpun masuk
melalui selang yang terpasang.
Entah kebetulah
ataukah memang sebenarnya, ketika melakukan pengobatan terakhir, pihak dari
pengobatan alternatif tersebut hanya memberikan saran kepada bapak tersebut
agar lebih berhati-hati dengan perkataannya. Dan lebih bersikap bijak kepada
keluarga. Akhirnya bapak tersebut untuk pertama kalinya meminta maaf kepada
keluarganya, dan tentunya keluargapun memaafkannya.
Setelah itu,
bapak tersebut benar-benar terlihat sehat dan kembali normal. Walau terkadang
sikap tempramentalnya masih terkadang menghiasi hari-harinya.
Itulah mungkin
yang disebut dengan hidayah, ataukah teguran dari sang Pencipta alam semesta
ini. Tak ada yang dapat menandingi kuasaNya, karena Dia lebih Maha Tahu tentang
segalanya, bahkan sumpah serapahpun belum tentu bisa mengenai orang yang disumpahkan tersebut
tanpa seijinNya.
Demikian
sepenggal kisah nyata diatas, semoga
bisa menjadi inspirasi dan bermanfaat bagi pembacanya. Ikuti terus kisah
selanjutnya hanya di coretanku1985.blogspot.com.
terimakasih Mbak sudah mengingatkan saya, ini merupakan pelajaran yang berharga bagi saya untuk menjaga lidah dan ucapan, jangan sampai mengucapkan sumpah.
BalasHapussaya tuggu lagi cerita selanjutnya hehehe
HapusSama-sama saling mengingatkan mas,,:)
HapusLidah itu sangat tajam .tajamnya lebih dari pedang,,,untuk itu jagalah lidahmu agar tidak menyakiti orang lain,,,,karena akibatnya sangat berbahaya,seoerti kisah seorang Bapak seperti yang ditulis di artikel tadi,,
BalasHapusNice post mbak Titin....
Betul mas, mungkin sama jg dgn "mulutmu harimau mu" kah ya? hehe,,,thnx udh hadir
HapusMantap artikelnya, Sukses selalu ya :)
BalasHapustrmksh,,sama2 sukses jg ya :)
Hapusmakasih gan ats kunjungannya :)
BalasHapus